Tujuan KSU Baliem Arabica
BuahMerahWAMENA.com dengan demikian hadir di hadapan Anda saat ini untuk
- Menyediakan informasi tentang pentingnya “Tawy” bagi kehidupan Masyarakat Adat Koteka (Pegunungan Tengah Papua dari Sorong sampai Samarai) dan yang terpenting hubungannya dengan kehidupan sehari-hari;
- Mengawasi dan mengendalikan mutu dan harga produk Minyak Buah Merah yang diperdagangkan di seluruh dunia, yang berasal dari Tanah Papua agar keutamaan untuk kesehatan umat manusia lebih penting dan pertama daripada keuntungan ekonomi/ bisnis dan menghindari pemalsuan dan penipuan yang berakibat merendahkan nilai minyak Tawy di mata konsumen;
- Meningkatkan pendapatan bagi anggota Masyarakat Adat Koteka, terutama AnggotaKoperasi Serbausaha Baliem Arabica.
Tujuan Kehadiran Kami di Website BuahMerahWAMENA.com
BuahMerahWAMENA.com hadir dalam blog ini tidak untuk mematikan bisnis “Minyak Tawy” lainnya yang sudah ada, tetapi kami sebagai otoritas pemilik hak ulayat dan pemilik hak intelektual kearifan lokal merasa berkewajiban untuk meluruskan berbagai kekacauan tentang informasi, produksi dan penjualan yang antara satu sama lain tidak sehat, dan pada akhirnya merusak martabat orang Papua sebagai pemilik otoritas atas Buah Merah itu sendiri.
Kami hadir untuk menyediakan informasi yang sehat dan membangun, meluruskan dan membenarkan tentang berbagai isu terkait dengan “Buah Tawy” ini.
Kami pemilik hak ulayat dan hak intelektual kearifan lokal Papua mengundang Anda semua, terutama konsumen dan pengusaha Minyak Buah Merah, supaya mengikuti aturan main dan arahan-arahan yang kami berikan dalam situs ini, supaya manusia yang mengkonsumsinya menjadi sembuh dan sehat, dan kita yang menjadikan sumber pendapatan juga mendapat berkat di dunia dan terutama di akhirat.
Tujuan kami agar Minyak Buah Merah ini menjadi “BERKAT BAGI KEMANUSIAAN dan KESEHATAN MANUSIA SEDUNIA!” Amin.
******
Sejarah Singkat Kenapa Unit Buah Merah Lahir di Koperasi Baliem Arabica
Pengurus
unit Marketing dan Sales KSU Baliem Arabica akhir tahun 2013
menyempatkan diri mengunjungi sebuah tempat
usaha mesin di
Jalan Magelang, Yogyakarta dalam rangka mencari mesin kemasan atau
untuk mengemas kopi dalam ukuran kecil (sachet).
Pada
waktu pengurus berdiskusi di sana, kami diperhadapkan dengan
permintaan “Bapak jual minyak buah merah, nggak? Soalnya mama saya
sakit parah. Perlu minyak buah merah untuk mengurangi
penderitaannya.” Setelah pertanyaan itu muncul, tim Koperasi
berlanjut membahas mesin untuk memproses Tawy menjadi “Minyak
Tawy” atau umumnya disebut dalam bahasa Melayu sebagai “Minyak
Buah Merah”, atau “Buah Merah”.
Pembicaraan
ini tidak menghasilkan apa-apa, walaupun memakan waktu
berminggu-minggu karena kedua belah pihak masih mencari jalan untuk
membuatnya yang ideal, yang tidak terlalu jauh berbeda daripada cara
memasak tradisional, tetapi juga tidak terlalu ketinggalan zaman.
Kami
bertanya-tanya kenapa ada banyak orang jual Minya Tawy di pulau Jawa
tetapi masih saja ada orang tanya “minyak” ini ke kami secara
langsung? Ada jawaban pasti datang dari seorang pengemudi taksi yang
mengantar kami pulang-pergi ke tempat pembuatan mesin waktu itu. Dia
bilang dengan singkat,
“Wah, kalau yang njual orang Jawa, ya, pasti ada yang ragu, apa bener ini minyak asli apa nggak? Kalau orang Papua sendiri yang njual, pasti nggak ada pertanyaan itu. Yang pasti tinggal ngitung berapa duit yang ada, apa iso beli nggak. Itu mas, masala ne.”
Memang
waktu percakapan sedang berlangsung kelihatan lucu dan kami sama-sama
tertawa, tetapi setelah tertawa itu rasanya apa yang dikatakan sang
supir ini sangat benar. Kami pikirkan lagi, alasan mengapa Koperasi
Baliem Arabica membukan Kantor
Distribusi Baliem Arabica di
Yogyakarta Itu dari sisi nilai jual secara ekonomi.
Cerita
kemanusiaan dari sang Ahli Mesin yang tanya, “Apa ada minyak Buah
Merah? Mama saya sedang sakit.” Itu terus suaranya lebih keras di
dalam bathin saya. Oleh karena itu saya telepon ke tanah Papua untuk
sediakan satu liter saja minyak Buah Merah. Saya mau supaya sang
insinyur mesin ini tidak kepikiran tentang mamaknya yang sedang sakit
pada saat bicara tentang minyak buah merah.
Beberapa
minggu setelah Minyak Buah Merah tiba, sekaligus dengan satu buah
merah yang masih mentah, lalu saya undang pihak penjual mesin tadi ke
tempat saya. Satu orang diutus. Sebelum kami mulai memprosesnya, kami
tanyakan langsung,
“Oh, ya mas. Itu bos Anda, sang Insinyur itu, saya belum tahu namanya tetapi, yang ibundanya sedang sakit, dia minta Minyak Buah Merah, jadi saya ada minta dikirimn. Sekarang ada 1 liter di sini”
Lalu
ini jawabannya: “Maaf
mas, itu bundanya udah meninggal”
Mendengar
jawaban itu saya sangat sedih. Saya terlambat memenuhi permintaan
kemanusiaan. Alasan utamanya karena minyak buah merah-nya belum
dibuat, jadi harus diambil di kampung, lalu dimasak, lalu diproses
jadi minyak. Itu sebabnya memakan waktu sangat lama menurut kebutuhan
ini.
Peristiwa
ini sangat memukul hatinrauni dan kemanusiaan saya. Saya putuskan
saya harus mulai jualan Minyak Buah Merah sekarang juga. Lalu saya
mengemas barang-barang saya, saya beli tiket, dan saya langsung
berangkat ke Tanah Papua untuk mulai menggerakkan sanak-keluarga
memproduksi Minyak Buah Merah.
Sebagai
hasilnya saya dapatkan 50 liter dalam 3 minggu. Dan dengan modal ini
sayapun kembali ke Pulau Jawa untuk memasarkan produk Minyak Buah
Merah untuk kemanusiaan (kesehatan masyarakat manusia semesta) ini.
No comments:
Post a Comment